Dua Momen Penting dalam Perjalanan Organisasi: Pergantian Pengurus dan Ulang Tahun
- APIO HIMPSI
- Oct 9
- 4 min read
Oleh: Ilhamuddin
- Dosen di Departemen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya 
- Penggiat di People and Organizational Development (Popde.Id) 
- Founder di Performa Puncak Group 
- Anggota APIO 

Dalam perjalanan hidup sebuah organisasi, ada dua momen penting yang kerap dianggap sekadar seremoni, padahal sesungguhnya punya peran besar bagi keberlangsungan dan identitas organisasi itu sendiri: pergantian kepengurusan dan peringatan ulang tahun organisasi.
Kedua momen ini ibarat "napas" bagi organisasi—yang satu memberi energi baru, sementara yang lain jadi momen berhenti sejenak untuk melihat ke belakang dan mengevaluasi langkah.
Pergantian Pengurus: Saatnya Menyalakan Semangat Baru
Pergantian pengurus selalu membawa harapan—ide segar, wajah-wajah baru, dan mungkin arah yang berbeda. Tapi semua semangat itu akan sia-sia jika tidak disertai dengan kesadaran bersama tentang siapa sebenarnya organisasi ini. Seperti yang dikatakan oleh Margolis dan Hansen (2002), identitas organisasi bukan sekadar nama atau logo, tapi cerminan nilai dan arah yang menyatukan semua orang di dalamnya.
Dalam hal ini, pemimpin baru punya peran penting. Ia bukan hanya pengambil keputusan, tapi juga penjaga identitas dan pembawa perubahan. Rockwell (2023) menyebut bahwa suksesnya proses pergantian pengurus sangat bergantung pada kemampuan pemimpin untuk seimbang: punya kompetensi, memahami perannya, dan tetap autentik mewakili nilai-nilai organisasi. Dengan kata lain, ia harus bisa menjadi "cermin" masa lalu dan "lentera" untuk masa depan.
Lebih lanjut, menurut Steffens, Haslam, dan Reicher (2022), pemimpin yang ideal adalah mereka yang bisa menggabungkan identitas pribadinya dengan identitas kolektif organisasi. Dalam konteks pergantian pengurus, kemampuan ini penting agar tidak ada jurang antara generasi lama dan baru—sebaliknya, justru muncul rasa kepemilikan bersama terhadap organisasi.
Ulang Tahun Organisasi: Waktu untuk Refleksi dan Menguatkan Nilai
Berbeda dari pergantian pengurus yang berfokus pada masa depan, ulang tahun organisasi adalah waktu yang pas untuk merenung—melihat kembali apa saja yang sudah dicapai, nilai-nilai yang dijunjung, dan dampak apa yang telah ditinggalkan.
Seperti yang dijelaskan oleh Benn, Edwards, dan Williams (2014), keberlangsungan organisasi tidak hanya soal struktur atau sistem, tapi juga tentang kemauan untuk terus belajar dari masa lalu. Di sinilah peran ulang tahun: menjadi momen refleksi kolektif. Apakah program dan kegiatan masih sejalan dengan visi awal? Apakah masih relevan?
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa budaya organisasi yang berkelanjutan dibentuk lewat proses yang terus-menerus—mengevaluasi, belajar, dan menyesuaikan arah. Torres dan Rodríguez (2025) menekankan pentingnya proses ini. Bahkan, Cruz dan Delgado (2023) menambahkan bahwa ritual seperti perayaan ulang tahun bisa mempererat kebersamaan dan memperbarui komitmen anggota terhadap nilai-nilai inti organisasi.
Ketahanan, Kolaborasi, dan Arah Jangka Panjang
Organisasi yang mampu bertahan dalam jangka panjang bukan hanya karena punya pemimpin hebat atau budaya kuat, tapi juga karena mampu bertahan dalam tantangan (resilience) dan membangun kolaborasi yang erat.
Kędzior dan Hoła (2023) menemukan bahwa organisasi yang tangguh—yang bisa cepat beradaptasi dengan perubahan—punya peluang lebih besar untuk terus berkembang. Sementara itu, Nguyen dan Bui (2024) menyoroti pentingnya kerja sama di dalam organisasi. Kolaborasi antaranggota, terutama saat masa transisi atau refleksi, bisa menjadi pondasi kokoh untuk pertumbuhan bersama.
Dan yang tak kalah penting, menurut Meyer dan Baumgartner (2024), organisasi yang paham alasan keberadaannya—yang punya tujuan jelas—akan lebih kuat saat menghadapi masa sulit. Dalam konteks ini, ulang tahun bukan hanya sekadar acara seremonial, tapi juga momen penting untuk kembali mengingat “kenapa kita ada”, agar nyala semangat organisasi tetap hidup di tengah dunia yang penuh ketidakpastian (VUCA world).
Penutup: Momen yang Bukan Sekadar Formalitas
Akhirnya, baik pergantian pengurus maupun ulang tahun organisasi bukan hanya agenda tahunan yang wajib dilaksanakan, melainkan titik penting dalam siklus kehidupan organisasi. Yang satu membangkitkan semangat baru (renewal), dan yang satu lagi menghidupkan refleksi atas perjalanan yang telah dilalui. Keduanya saling melengkapi dan menjadi penanda bahwa organisasi terus bergerak, belajar, dan berkembang—bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang.
Daftar Pustaka
Benn, S., Edwards, M., & Williams, T. (2014). Organizational change for corporate sustainability. Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315819181
Cruz, R. M., & Delgado, A. (2023). Toward a sustainability organizational culture model. Journal of Cleaner Production, 405, 136912. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2023.136912
He, H., & Baruch, Y. (2009). Transforming organizational identity under institutional change. Journal of Organizational Change Management, 22 (6), 575–599. https://doi.org/10.1108/09534810910997014
Kędzior, M., & Hoła, A. (2023). The relationship between resilience and sustainability in the organizational context: A systematic literature review. Sustainability, 15 (22), 15970. https://doi.org/10.3390/su152215970
Margolis, S. L., & Hansen, C. D. (2002). A model for organizational identity: Exploring the path to sustainability during change. Human Resource Development Review, 1 (3), 277–293. https://doi.org/10.1177/1534484302013002
Meyer, E. J., & Baumgartner, R. J. (2024). Corporate sustainability, organizational resilience, and corporate purpose. Review of Managerial Science, 18 (2), 451–474. https://doi.org/10.1007/s11846-024-00735-3
Nguyen, P. T., & Bui, H. T. (2024). Fostering organizational sustainability through employee collaboration. Organizational Dynamics, 4 (4), 119. https://doi.org/10.3390/od0404119
Rockwell, B. (2023). Aligning leaders and organizations during role transitions: Addressing issues of competency, role identity, and authentic prototypicality. International Journal of Business and Management, 18 (4), 1–15. https://www.ccsenet.org/journal/index.php/ijbm/article/view/0/48331
Sroufe, R. (2017). Integration and organizational change towards sustainability. Journal of Cleaner Production, 162, 315-329. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2017.06.091
Steffens, N. K., Haslam, S. A., & Reicher, S. D. (2022). Reconciling identity leadership and leader identity: A dual-identity perspective. The Leadership Quarterly, 33 (5), 101–121. https://doi.org/10.1016/j.leaqua.2022.101623
Torres, C., & Rodríguez, J. (2025). Organizational journeys toward strong cultures of sustainability: A qualitative inquiry. Frontiers in Psychology, 16, 1508818. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2025.1508818



Comments